Majalah Monocle: Tokyo adalah kota paling layak huni di dunia

Majalah Monocle: Tokyo adalah kota paling layak huni di dunia
Majalah gaya hidup Inggris Monocle telah menyatakan Tokyo sebagai kota paling layak huni di dunia dalam Survei Kualitas Hidup tahunannya. Ibukota Jepang ini mendapatkan nilai tinggi untuk kriteria "definisi paradoks kota dengan banyak kejutan dan pemberi rasa damai dan ketenangan".
Majalah gaya hidup Inggris Monocle telah menyatakan Tokyo sebagai kota paling layak huni di dunia dalam Survei Kualitas Hidup tahunannya, melalui pernyataan perusahaan Kamis (11/6).

Ini pertama kalinya Tokyo menduduki singgasana puncak sejak majalah meluncurkan peringkat survei kualitas hidup sembilan tahun yang lalu. Ibukota Jepang menduduki peringkat kedua tahun lalu.

Tokyo mendapat nilai tinggi untuk "mendefinisikan paradoks akan hal-hal yang selalu memberikan kejutan dan bersamaan dengan rasa damai dan tenang," kata majalah itu.

Fukuoka dan Kyoto juga menduduki peringkat 25 teratas, yaitu peringkat ke-12 dan ke-14.

Peringkat tahun ini memperlihatkan beberapa perubahan yang signifikan.

Wina menempati posisi kedua, naik dari tempat keenam tahun lalu, diikuti oleh Berlin di ketiga, naik dari 14, sementara Sydney naik ke urutan kelima dari 11.

Sementara itu, Kopenhagen, pemenang tiga kali dan juara tahun lalu, secara mengejutkan merosot hingga posisi ke 10. Favorit lainnya seperti Helsinki, Munich dan Zurich juga gagal mempertahankan peringkatnya.

Monocle mengatakan bahwa perubahan signifikan terjadi karena terdapat pembaharuan dalam sistem survei pada tahun ini dengan 22 kriteria baru yang ditambahkan, termasuk harga rumah tiga kamar tidur, biaya secangkir kopi, segelas anggur dan makan siang yang layak, dan akses ke luar ruangan.

Tapi kriteria yang lebih tradisional lainnya seperti tingkat kejahatan, infrastruktur perawatan kesehatan, pendidikan dan lingkungan kesejahteraan tetap menjadi "tulang punggung" penilaian, majalah Monocle mengatakan bahwa survei ini juga mempertimbangkan komitmen tak berwujub terhadap budaya dan waktu penutupan bar.

"Kami sudah mencoba untuk memberikan nilai ke tempat-tempat di mana ada hal lain yang kita tahu adalah penting: kebebasan, kelembutan, kemerdekaan dan kesenangan," Kepala Editor majalah Monocle Editor Tyler Brule mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis.

"Kami frustrasi dengan dewan kota yang terlalu cepat untuk mengatakan tidak, tempat di mana orang tua tidak pernah membiarkan anak-anak mereka berlari dengan bebas dan ibu kota yang tampaknya menentang pemberlakuan jam malam yang terkesan aneh."

Survei Kualitas Hidup Tahun 2015 akan muncul di bulan Juli / Agustus pada terbitan ganda majalah ini, yang akan tersedia di rak-rak toko buku pada 18 Juni.

Subscribe to receive free email updates: